Apa itu Caesar Cypher?

    Caesar Cipher adalah salah satu teknik enkripsi tertua dan paling sederhana yang digunakan dalam kriptografi. Teknik Caesar Cipher dikenal juga dengan nama Teknik Geser. Teknik ini dinamai Julius Caesar, dimana teknik ini tercipta ketika ia ingin mengirim pesan militer rahasia. Prinsip dasar Caesar Cipher adalah menggantikan setiap huruf dalam plaintext dengan huruf lain yang terletak beberapa posisi di bawahnya dalam alfabet.
  Caesar Cipher sering digunakan sebagai pengantar dalam pembelajaran kriptografi dan teori informasi untuk menggambarkan konsep dasar enkripsi dan dekripsi. Selain itu, varian dari cipher geser, seperti Vigenère Cipher yang menggunakan beberapa kunci geser dalam pola berulang, telah menjadi langkah penting dalam perkembangan teknik enkripsi yang lebih kompleks dan aman.
    Dalam konteks modern, ide dasar dari kunci geser tetap relevan dalam bentuk yang lebih kompleks dan aman melalui algoritma enkripsi yang lebih canggih. Misalnya, rotasi dan substitusi yang merupakan inti dari kunci geser juga diterapkan dalam algoritma enkripsi modern seperti Advanced Encryption Standard (AES), tetapi dengan tingkat kerumitan yang jauh lebih tinggi dan kunci yang jauh lebih panjang, sehingga memberikan keamanan yang jauh lebih kuat terhadap serangan kriptanalisis. Berikut adalah contoh-contoh dari Caesar Cypher.

    Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa K yang berupa Key adalah angka 8, yang berarti pergeseran dilakukan sebanyak 8 huruf. Hal ini berarti pada awalnya huruf a merupakan huruf ke-1, namun karena digeser sebanyak 8 huruf, maka huruf ke-1 akan menjadi huruf "I".

        Dari gambar di atas, terdapat 3 key yang digunakan. Ketiga key ini akan mentranslate tiap-tiap huruf yang terdapat pada plain text. Setiap huruf akan diubah oada key 1, kemudian hasilnya akan diubah di key 2, dan hasil perubahan tersebut akan diubah lagi pada key 3.

 
        Pada cipher text di atas, kita menggunakan beberapa blok dimana setiap blok akan menampung jumlah karakter yang sama, kemudian tiap blok akan diterjemahkan ke bentuk cipher menggunakan salah satu key. Untuk blok ke-1 akan menggunakan key 1, begitupun seterusnya. Apabila key sudah dipakai semua dan masih ada blok yang belum terkonversi ke bentuk cipher, maka penggunaan key akan diulangi ke key 1 lagi dan akan terus berulang sampai seluruh blok diubah menjadi teks cipher.
  
        Kali ini terdapat 2 metode yang digunakan, yaitu metode karakter dan metode zig-zag. Untuk metode karakter cukup simple dimana setiap karakter akan dikonversi pada 1 key kemudian karakter berikutnya akan dikonversi pada key berikut dan akan berulang ke key 1 apabila semua key telah digunakan. Sedangkan untuk metode zig-zag kita akan menggunakan setiap key untuk menerjemahkan tiap huruf namun metodenya agak berbeda dimana key pertama akan diterjemahkan dari atas ke bawah, namun key ke-2 dan seterusnya akan diterjemahkan dari bawah ke atas.













Komentar